Asal-usul bakmi...!!!

                Di tanah kelahirannya, bakmi dibuat dari tepung terigu dan disajikan dengan kuah terpisah. Di atas mi biasanya ditambahkan lauk berupa potongan daging berbumbu serta sayuran. Daging yang umumnya digunakan di China adalah daging babi.

              Namun, saat "hijrah" ke Indonesia melalui hubungan perdagangan, bakmi berubah menyesuaikan lidah local."Dalam perkembangannya daging babi diganti dengan daging ayam yang disemur kecap, karena mayoritas kerajaan kuno Nusantara merupakan kerajaan Islam .

         Bahkan, variannya semakin kaya. Ada mi yamin yang bercita rasa manis karena menggunakan kecap, ada juga yang memakannya langsung bersama kuah yang dicampur ke dalam mangkuk,dulu bakmi menjadi "kata kunci" bagi pedagang untuk menambahkan bumbu dan minyak babi. “Itu cara tradisional. Tapi sekarang sudah berubah .Uniknya lagi, kendati mi ayam diturunkan dari China, tapi varian mi ini tidak bisa ditemukan di Negeri Tirai Bambu. Mi ayam, bisa dibilang sudah menjadi kuliner Indonesia.Di China sendiri, terutama di daerah Fujian dan Guandong, memang ada menu mi ayam, namun punya wujud dan citarasa berbeda.

         Di Indonesia sendiri, jika berbicara soal mi ayam, kawasan yang lekat dengan jenis makanan ini adalah Wonogiri, Jawa Tengah. Di daerah tersebut, mi ayam adalah menu sehari-hari warganya dan banyak dijajakan dalam bentuk gerobak seperti juga di kota-kota besar lain di Indonesia.

          Mi ayam khas Wonogiri terdiri dari semangkuk mi yang di atasnya diberi potongan ayam semur, sawi rebus, daun bawang, bakso dan pangsit. Mi ini bisa disajikan dengan kuah atau kering.

Satu hal yang membedakan mi ayam Wonogiri dengan daerah lain adalah bumbunya yang khas. Rahasia bumbu ini terletak pada racikan minyak ayam yang dibuat menggunakan minyak sayur, jahe, lada, ketumbar, kulit ayam serta bawang putih.

Lebih baru Lebih lama