Apa itu Bisnis Ritel ...????

        Sebelum berbicara lebih jauh mengenai bisnis ritel, amat penting bagi Anda untuk mengetahui apa itu bisnis ritel secara jelas dan gamblang untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai bisnis ini sebelum terjun secara langsung di dalamnya. Pada dasarnya, bisnis ritel adalah bisnis yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah satuan atau eceran. Konsumen yang membeli produk atau jasa secara eceran ini bertujuan untuk mengonsumsinya atau menggunakannya secara pribadi dan tidak menjualnya kembali.

        Bisnis ritel berbeda dari bisnis grosiran. Konsumen bisnis ritel tidak menjual kembali produk yang telah dibelinya, sementara konsumen bisnis grosir menjual kembali produk yang telah dibelinya. Hal ini berdampak besar pada harga barang yang ditawarkan di level ritel dan grosir. Lantas bagaimana rantai persediaan barang pada bisnis ritel berjalan? Tentu Anda wajib memahami ini jika ingin terjun di bisnis ritel. Rantai persediaan barang bisnis ritel terdiri dari produsen, grosiran, peritel, dan konsumen. Produsen secara langsung berhubungan dengan bisnis grosir, kemudian bisnis grosir menjual pada peritel, lalu peritel menjualnya kembali pada konsumen yang menggunakan produk tersebut secara langsung.

Fungsi Bisnis Ritel

Menjadi bagian terakhir dari rantai persediaan produk memberikan fungsi tersendiri bagi bisnis ritel. Untuk menjadi pebisnis ritel yang sukses, memahami fungsi bisnis ritel adalah hal yang krusial. Berikut beberapa fungsinya secara umum.

1. Ujung tombak pemasaran produk

Fungsi bisnis ritel yang utama adalah menjadi bagian terakhir dari rantai pasokan barang dari produsen ke konsumen. Fungsi bisnis ritel amat penting untuk menjaga agar produsen bisa fokus dalam memproduksi barang tanpa harus terganggu oleh banyaknya usaha yang harus dilakukan untuk berhadapan dengan konsumen yang ingin membeli produk untuk dikonsumsi. Tanpa adanya bisnis ritel, produsen harus memikirkan bagaimana menghasilkan produk yang bisa bersaing dengan produk lain sembari berhubungan dengan konsumen. Hal ini bisa mengganggu proses produksi dan mengacaukan kesediaan barang.

2. Memudahkan konsumen mendapatkan produk

Bisnis ritel juga berfungsi sebagai perantara untuk memudahkan konsumen dalam membeli barang. Bayangkan saja jika saat Anda membutuhkan sebuah barang Anda harus membelinya ke pabrik terlebih dahulu, tentu akan sangat merepotkan. Berapa banyak pabrik yang harus dikunjungi jika Anda ingin belanja bulanan? Di sinilah fungsi bisnis ritel untuk memudahkan konsumen membeli barang secara satuan dan menyediakan berbagai jenis barang dalam satu lokasi.

3. Membantu promosi produk

Fungsi penting lain bisnis ritel adalah untuk menawarkan produk kepada konsumen secara maksimal. Itu sebabnya pada bisnis ritel jenis apapun, selalu memiliki tenaga penjualan atau sales marketing, pelayanan pelanggan, serta katalog produk. Bisnis ritel tidak sekadar menjual barang, namun juga termasuk mempromosikan barang dan mengedukasi konsumen akan produk yang dijualnya.

4. Mengobservasi pasar

Dikarenakan bisnis ritel berhubungan langsung dengan konsumen, maka ritel sekaligus menjadi ujung tombak untuk mengetahui perilaku konsumen dan tren pasar. Bisnis ritel mendapatkan timbal balik langsung dari konsumen, sehingga bisnis ritel bisa mengembalikannya pada grosiran atau produsen. Dengan demikian, keberlangsungan produk bisa terjaga.

Karakteristik Bisnis Ritel

        Memahami dengan baik apa itu bisnis ritel dan tahu benar apa fungsinya tidak serta merta membuat seseorang mampu menjalankan bisnis ritel dengan baik. Jika Anda sungguh-sungguh ingin terjun dalam dunia bisnis ritel, Anda perlu memahami karakteristik bisnis ritel secara utuh. Dengan memahami secara utuh karakteristik bisnis ritel, Anda bisa memikirkan strategi yang tepat untuk memulainya.

Berikut ini beberapa karakteristik penting bisnis ritel yang wajib Anda tahu sejak sebelum memulai bisnis. Bahkan ketika bisnis sudah berjalan nantinya, Anda bisa melakukan perubahan dan penyesuaian untuk memastikan keberlangsungan bisnis Anda.

1. Bisnis ritel menjual barang dalam jumlah satuan

Dalam menjual barang, bisnis ritel melakukannya dalam jumlah satuan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memerhatikan bagaimana mempromosikan barang untuk menarik minat pembeli. Cara mempromosikan barang pun harus bisa menjelaskan fitur dan keuntungan yang dimiliki produk yang bersangkutan entah itu secara gamblang dan panjang lebar, atau secara singkat, padat, dan jelas.

Karena menjual barang dalam jumlah satuan, bisnis ritel juga harus menyediakan stok barang untuk konsumen. Kunci penting dari menyediakan stok barang adalah bagaimana peritel bisa menyediakan barang kapan pun konsumen membutuhkannya.

2. Bisnis ritel berhadapan secara langsung dengan konsumen

Sebagai akhir dari rantai persediaan barang, maka bisnis ritel akan berhadapan dan berhubungan langsung dengan konsumen. Bisnis ritel perlu memiliki sistem dan proses pembayaran produk yang tidak ribet, cepat, dan mudah. Terjun di bisnis ritel juga berarti perlu memahami persaingan harga pasar agar bisa memberikan harga terbaik bagi konsumen dan mendapatkan profit yang maksimal. Banyak bisnis ritel yang memberikan layanan lebih dalam meraih konsumen seperti menyediakan toko offline dan online, konsultasi belanja, dan banyak hal ekstra lainnya.

3. Bisnis ritel memiliki berbagai jenis sesuai kebutuhan konsumen

Dengan karakteristik bisnis ritel yang melayani konsumen dalam jumlah masif dan tak jarang melibatkan banyak produk di dalamnya, maka secara otomatis bisnis ritel terbagi dalam beragam jenis. Berikut jenis-jenis bisnis ritel yang perlu Anda ketahui:

1. Toko serba ada

Disebut toko serba ada (grocery store) karena jenis bisnis ritel ini menyediakan banyak kategori produk yang umumnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen. Beberapa kategori produk yang tersedia antara lain makanan segar, makanan kalengan, snack, minuman, kosmetik, kebutuhan dapur, kebutuhan kamar mandi, serta kebutuhan rumah tangga lainnya. Contoh fisik dari toko serba ada adalah department store, supermarket, mini-market, dan lain sebagainya.

2. Toko khusus yang menjual satu jenis produk atau layanan saja

Selain toko serba ada, ada pula toko khas atau toko yang hanya menjual satu jenis produk atau layanan saja—meski kadang tidak terbatas pada satu merek produk saja. Bisnis ritel model ini biasanya memiliki rentang kategori yang sempit namun fokus. Beberapa contohnya adalah bengkel, showroom mobil, restoran, toko obat, toko mainan, toko perhiasan, toko pakaian, dan masih banyak lainnya.

3. Pengecer non-toko

Kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang komunikasi dan internet, menghasilkan jenis bisnis ritel baru yang terus berkembang setiap harinya yaitu pengecer non-toko. Mereka yang terjun di bisnis ritel non-toko memanfaatkan email, website, aplikasi mobile, hingga telepon untuk menjual produk eceran mereka.

Lebih baru Lebih lama