Teragedi Gunung Guntur


Pendakian Saya Dimulai Besama dengan Rangga , dan 2 teman lainnya , kami berkumpul untuk melakukan pendakian ke Gunung Guntur 2.249 Mdpl Kota Garut,sekitar tahun 2014, Persiapan demi persiapan sudah kami siapkan , setelah semua siap kami berkemas untuk menuju Terminal Kampung Rambutan setelah Sampai Kami Langsung menuju Kota Garut, Lama perjalanan sekitar 6 jam dari kota jakarta,

Hari itu kondisi cuaca sangat cerah , kami bersama bersemangat untuk mendaki ,setiba diterminal kami langsung menujuk kaki Gunung garut, akhirnya kami berhenti dan beristirahat di sebuah warung dekat pom bensin, kami beristirahat untuk mempersiakan tenaga.

Banyak pendaki berlalu-lalang disana, ada yang sudah selesai mendaki dan ada yang baru mendaki, akhirnya kami bersiap untuk menuju kaki gunung Guntur, akhirnya kami diantar dengan sebuah Truk, kami membayar 10rb untuk mencapai awal pendakian, diperjalanan kami bertemu dengan seorang Pendaki lainnya, kami akhirnya bersama-sama bareng untuk mendaki, 

Setelah 1 jam perjalanan dengan jalur Penambangan yang bergitu curam dan exstrim akhirnya kami pun tiba dikaki Puncak Gunung Guntur, kami beristirahat sebentar sebelum memulai pendakian, ketika itu hari sangat bersahabat , padang ilalang yang luas terhampar , Gunung Guntur seperti Gunung tandus, banyak jalur menuju kesana, akhirnya kami melewati jalur menurun dan mendaki tajam menuju Curuk Citiis, Setelah lama perjalanan Akhirnya kami sampai diCurug Citiis kami beristirahat dan mengisi waktu luang untuk mempersiapkan air untuk persediaan diPuncak Gunung.karna memang dipuncak gunung tidak terdapat mata air, jadi hanyak dicurug ini kita dapat mempesiapkan air.

Curug ini memang sangat segar setelah diterpa dengan jalur yang curam , lelah terbayar setelah menikmati air Curug Citiis, Didekat curug ada sekelompok anak muda yang berjualan , Mungkin Anak Muda dari Kampung terdekat gunung. mereka menjual aksesoris tentang pendakian, setelah lama beristirahat kami melanjutkan perjalanan, dengan udara yang panas kami begitu kelelahan dalam perjalanan karna memang setelah melewati curug jalur pendakian begitu tandus, dan licin seperti pasir pasir kecil, kami beristirahat disebuah pohon dan menikmati pemandangan ,Pohon sangat berharga digunung ini, untuk berteduh pun sudah nikmat rasanya melindungi diri dari teriknya Matahari,

Didalam perjalanan ada pendaki lain, mereka berenam , 2 laki-laki dan 4 perempuan, dalam perjalanan kami saling menyapa dan berbincang , mereka pun melanjukan perjalanan dan kami pun melanjutkan, didalam perjalanan dari pendaki lain ada yang pingsan ditengah gunung guntur yang gersang, seorang perempuan pingsan akhirnya kami berkumpul untuk melihat kondisi pendaki tersebut, teman-teman mereka pun besama saling membantu, setelah 15 menit akhirnya dia sadar, ternyata dia kelelahan dalam pendakian, dan teman teman mereka pun ada yang punya penyakit asma.(dalam hati saya, Iseng amat punya penyakit tapi ga bawa obat).

Akhirnya perjalanan berlanjut setelah lama perjalanan akhirnya kami tiba diPuncak Gunung Garut, kami berkumpul dan berdekatan dengan pendaki lainya untuk mendirikan sebuat tenda, untuk menghangatkan tubuh, malam tiba akhirnya kami berkumpul untuk bercanda bersama dan saling bertukar cerita, 

Malam makin larut, dingin mulai datang,
teriakan dari sebuah tenda minta tolong,

akhirnya kami mendatangi tenda tersebut , perempuan itu kedinginan mungkin daya tahan tubuhnya yang rentan, kami bersama mencoba untuk menggunakan cara agar rasa dingin tersenut hilang, akhirnya berhasil, Alhamdulillah tidak terjadi yang tidak diinginkan.

Malam semakin Gelap , kami menutup tenda dan mempersiapkan diri untuk beristirahat, saya dapat satu tenda dengan Rangga dan Ines mereka memang suami Istri, didalam selanya dingin kami bercanda bertiga :

Ines : Bit Ini jaman apa ya?
Saya : Ini jaman Batu nes
Rangga : Iya ini kita Lagi Dijaman Batu 
Ines : Hahaa. iya ya gimana ya kalo kita hidup dijaman batu 
rangga : Ya Kita Pake Serbet doang....hahahaha

setelah bercanda kami pun larut untuk tertidur, keesokan harinya kami berkumpul bersama dan melakukan makan bersama , kalo kalian pernah mendaki, ? makana bersama  pasti enak walau dengan lauk ala kadarnya, setelah lama dipuncak gunung akhirnya kami mempersiapkan diri untuk Turun, jalur turun gunung guntur tebilang begitu Licin karna batu kerikil bekas erupsi begitu menutupi jalur, banyak teman teman yang menurun dengan seperti main prosotan, ada yang berjalan pelan dan ada yang saling berpegangan, setelah turun kami menuju Curug Citiis untuk menikmati air, disana banyak pendaki yang berkumpul, kami berkenalan namun cuma se halo.

Pendaki lain pun bersalaman untuk turun lebih dulu, kami pun masih menikmati air yang segar, setelah setengah jam dicurug akhirnya kami memutuskan untuk turun, namun seorang pendaki lain ada yang kehilangan tas, dan Dompet mereka, memang gunung ini banyak Tikus (Maling) entas siapa yang berbuat namun belum pernah terungkap.

Akhirnya kami turun menujuk kaki gunung tempat truk penambang berkumpul, sebelum tiba dikaki gunung, temen pendaki yang dicurug bersalaman untuk turun duluan, akhirnya mereka menaiki sebuah truk  penambang untuk sampai diperkampungan , memang truk hanya sampai jam 5 , kami pun mempersilakan mereka untuk mendapat truk duluan, kami bersantai duduk untuk beristirahat menunggu truk selanjutnya,

Kemudian dari arah jalur ada yang teriak , : tolong..tolong..tolong.

kamipun menghampiri dan bertanya : Ada apa ?
Pendaki ; Truk terbalik Bang, tolong bang temen-temen jatuh kejurang..

kami bersama untuk melihat dan benar jalur penambangan yang dipenuhi batu begitu curam , ternyata banyak teman-teman pendaki yang jatuh kejurang, kami bersama saling membantu, ada yang luka-luka, berdarah, ada yang tanggannya keseleo, dan ada yang pingsan, sungguh pemandangan yang sangat begitu menegangkan, Truk terbalik kejurang namun truk itu keganjel sebuah batu besar, saya tidak habis pikir truk itu miring hanyak keganjel sebuah batu jika sebuah batu tidak ada mungkin kawan pendaki yang terjatuh tidak tau lagi nasibnya, 

Setelah setengah jam , akhirnya petugas dan Sesepuh kampung tersebut datang, kami pun bercerita tentang kejadian tersebut, mereka menanggapi dengan serius, malam semakin larus Terdengan Azan Isya, akhirnya kami berjalan melewati sebuah gundukan gundukan tambang yang sangat gelap , karna memang sudah tidak ada truk yang bisa melewati lagi karna hari sudah gelap, kami berjalan dipimpin seorang sesepuh, dalam perjalanan.
saya bertanya : pak gelap banget ya jalurnya 
Sesepuh : iya memang gelap karna inij jalur penambangan, dan kalo sudah berjalan jangan pernah ragu dan jangan bimbang karna kalian bisa dibawa keder ,
saya : Oh gitu pak, (dalam Hati , Iseng juga ya)

setelah lama berjalan Akhirnya kami pun tiba disebuah pos  peristirahatan begitu banyak warga yang berkumpul mendengar berita truk terbalik, kami satu persatu didata, dan korban yang luka-luka langsung dilarikan kerumah sakit, kami yang selamat langsung disiapkan sebuah BASARNAS , dan dikawal oleh polisin bak selebritis yang  akan berangkat untuk meninggalkan desa tersebut, 

Saya bangga dengan BASARNAS Kota Garut yang begitucekatan, dan sigap dalam menanggani teragedi ini, kami bersama saling solederitas mengumpulkan uang untuk petugas yang mengantarkan kami ke terminal, Setelah itu saya dan teman saya mendekati Supir tersebut untuk memberikan uang dari kawan-kawan pendaki, namun dia menolak karna ini sudah tugas saya . saya pun terdiam , sungguh pekerjaan yang mulia tanpa meminta bala budi. tetapi akhirnya kami pun diam-diam menaruh di kaca depan mobil tersebut.

Pelajarnya adalah 

- Selalu waspada dan siaga dalam mendaki
- Jangan meremehkan sebuah Gunung
- Jaga kelestarian Alam
- Saling Tolong -menolong tanpa pamrih






Salam Pendaki “ Tetap Jaga Keselamatan dan Jangan pernah Menyombongkan diri dengan Alam “

Ebook Geratis
Semoga Bermanfaat




Lebih baru Lebih lama