Ketika Saya kerumah sabrina , ketika
sampai rumahnya saya disambut oleh sabrina, da langsung menyapa, hai om apa
kabar ? baik sabrina.
Saya kerumah sabrina untuk mempersiapkan peralatan, karna kedua orang tua sabrina tidak bisa ikut dan sabrina pun tidak bisa ikut dalam pendakian ini, emm begitu sedih saya.
Saya pun bertanya dengan sabrina, Na
kamu ikut ga kegunung ? engga om sabrina ga ikut. Kenapa sabrina ga ikut,
sabrina mau kepantai aja om, bosen kegunung terus, saya pun tertawa ,,hahha
sungguh mengelikan jawwban dari sabrina, seakan-akan dia sudah bosen dengan
suasana gunung.
Akhirnya saya pulang untuk
mempersiapkan keberangkatan esok hari. Keesokan harinya saya sekitar pukul
18.00 saya berangkat dari rumah menuju kampung rambutan bersama teman-teman. Setengah
jam lamanya dari rumah menuju terminal, akhirnya kami sampai disana,.
Saya Berangkat Mendaki bersama
Kawan-Kawan dari Tangerang yang mengadakan open trip kedaerah Wonosobo yaitu
gunung Prau /Dieng . kami berangkat dengan mencater Bus dengan kapasitas 64
orang, bus berangkat dari tangerang, melewati kampung rambutan untuk sebagian
pendaki yang dari wilayah lain yang ikut bergabung dalam pendakian ini menunggu
disebuah terminal kampung rambutan, lama menunggu kami hampi 3 jam lamanya
menunggu bus tersebut, sambil bercanda dan tertawa bersama menghilangkan rasa
lelah menunggu, kalian tau kan jika menunggu itu rasanya gimana...hehehehehe
Akhirnya bus yang ditunggu datang
juga kami bergegas mempersiapkan bawang bawaan kami untuk dimasukan kedalam tempat
penyimpanan bus, ketika kami naik langsung disambut meriah oleh teman-teman
lainnya, saling bersapa, dan bersalaman,Pukul 21.00 perjalanan pun dimulai,
kami bercanda, bernyanyi , membuat games didalam bus, mereka semua tampak ceria
dan senang sekali, sesekali ada yang menyetuk “ woy nyanyi dong” , hehehe
maklum tim hore
Lama perjalanan akhirnya kami tiba
disebuah terminal pukul 05.00 untuk beristirahat karna perjalanan masih jauh,
jalan yang kami lalu begitu curam untuk sebuah bis, namun dengan cekatan
seorang supir bukan suatu halangan untuknya, pagi pun datang kami masih didalam
perjalanan belum juga sampai, begitu lelah ada yang tidur, ada yang masih
melek, adapula yang masih bercanda masing-masing punya caranya sendiri,
akhirnya kami sampai juga disebuah tempat terminal Yaitu WONOSOBOsekitar jam 12.00
siang. Karna bus tidak bisa melanjutkan perjalanan untuk mencapai kaki gunung
prau.
Kami beristirahat sekitar setengah
jam sebelum melanjutkan perjalanan, pendaki pada berkemas menyiapkan semua
peralatan mereka, setelah itu akhirnya kami menyewa sebuah mini bus yang per
orang dikenakan biaya 10.000rb. didalam perjalanan menuju kaki gunung, kami
disuguhkan dengan pemandangan yang begitu menabjubkan, maklum Alam indonesia
itu Indah Sob.
Didalam perjalanan tiba-tiba hujan
datang, begitu lebat hujan turun tas kami pun yang diatas bus pada basah,
setelah 30 menit perjalan kami tiba disebuah pos pendakian, kami berkumpul
untuk melakukan sikmasi, pendaki pada basah , akhirnya memutuskan untuk untuk
istirahat karna cuaca yang tidak mendukung, kami berkumpul bersama , disana
juga banyak kedai kopi yang menyediakan makanan untuk para pendaki,
Akhirnya hujan berhenti, kami bersiap
, berkumpul dan berdoa bersama sebelum melakukan pendakian, walau hujan
rintik-rintik kami tetap memutuskan untuk berangkat , kami dibagi kelompok ,
ada 10 kelompok , dengan peserta 50 orang, wow cukup banyak pendakian ini, udah
kaya mau main bola,hehehehee,
Kami dibagi team agar pendakian bisa
maksimal, team 1 berjalan , team 1 mengikuti, dan seterusnya sampai team 10,
didalam perjalanan banyak yang terpeleset karna medan yang ukup licin dan
becek, namun pendaki tetap semangat untuk meneruskan perjalanan, didalam
perjalanan ada seorang wanita yang terkilir, akhirnya dia diistirahatkan dan
diurut aga bisa melanjutkan pendakian.
Team yang lain tetap berjalan karna
ada team backup yang akan mengurus untuk pendaki-pendaki yang kelelahan, atau
insiden lainnya. Lamanya perjalanan yang menurut saya jika mendaki hanya
memakan waktu kurang lebih 5 jam, tapi kali ini perjalanan serasa 10 jam..tidak
sampai sampai juga, begitu melelahkan, didalam perjalanan hujan turun, kami
berisitrahat dan menggunakan matras agar peralatan didalam tas tidak kehujanan,
Malam pun tiba kami belum tiba juga dipuncak pendakian,
diperjalanan ada wanita terkilir, dan ada yang kedinginan, kami memutuskan
untuk beristirahat karna faktor cuaca, hari semakin gelap pandangan pun semakin
mengecil kami menggunakan senter , cukup lama kai berjalan akhirnya kami tiba
disebuah puncak yang banyak orang sebut Puncak TELETUBIES, Karna banyak
Gundukan bukit seperti film tetetubies.. hahha cukup lucu
Kami tiba pukul 10.00 malam begitu
lama pendakian, akihrnya kami mendirikan tenda karna cuaca yang begitu
exstream. Sambil menunggu kedatangan pendaki lainnya, setelah didata akhirnya
semua pendaki lengkap, setelah semua tenda berdiri , masing-masing tenda
menyiapkan makan dan minuman, karna angin yang begitu kencang ada tenda yang
rubuh, dan kami pun membantu, dan ada juga yang terkena Hipo, untungnya tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
Malam semakin larut, walaupun cuaca
tidak memungkinkan tetapi kami tetap bisa menikmati “Karya Indah Sang Pendipta”
begitu luas hamparan langit biru dengan bertabur bintang bintang, begitu luas
mata memandang keindahan yang alami tanpa campur tangan manusia.
Tak lama kemudian, ada yang datang
dari semak-semak, tau tau dia mengagetkan ,
Dor,??Kami pun kaget, ternyata Sabrina dan Kedua orang tuanya
menyusul.sungguh makin ramai suasana disana karna sabrina hadir, sabrina begitu
ceria, sabrina menyapa saya ? hai om sabrina nyusul donk, saya pun menjawab : wah akhirnya sabrina ikut
juga, katanya bosen kegunung, canda saya, Sabrina pun tertawa,
Sabrina begitu ceria banyak kawan
–kawan yang ingin berkenalan dengan sabrina dan berfoto, maklum anaknya lucu,
tomboy dan kocak, sabrina pun sangat kuat dengan udara dingin, begitu seekali
dia merasa kedinginan tetapi tetap ceria.
Walau tidak mendaki bareng dengan
sabrina, tetapi saya senang akhirnya dia bisa ikut dalam pendakian ini,
keesokan harinya kami pun bergegas turun bersama, sabrina pun ikut kali ini,
seperti biasa dia laganya so tua buat seorang anak kecil, ga mau di gendong
maunya jalan sendiri, bak ranggers dipegunungan.
Cukup sekian Pendakian Sabrina Dipuncak Gunung Prau
Salam Pendaki “ Tetap Jaga Keselamatan dan Jangan pernah
Menyombongkan diri dengan Alam “
Baca Artikel Terkait :